Cari Blog Ini

Minggu, 29 November 2020

Sehari Bersama Putri Wisata Indonesia 2020

HUNTING FOTO BERSAMA 
CREW FOTOGRAFER KEFA



















Roti Awan

 


ROTI AWAN

 

Ini tahun krusial. Tahun di mana ilmu cocoklogi benar-benar diaplikasikan di tengah masyarakat. Tahun di mana harga dirimu cuma sebanyak setumpuk sirih-pinang di pasar. Tahun di mana kau akan berhalusinasi bahwa kau hidup di dalam tubuh yang salah. Tahun di mana eksodus adalah sebuah kata yang akan kau alami langsung setelah selesai memasukkan sepotong kertas ke dalam kotak pandora. Tahun di mana ungkapan ini akan selalu kau dengar hingga menjadi biasa: keluargamu adalah musuhmu; patronmu adalah ksatria yang mahakuasa.

Mereka akan datang ke rumahmu dengan senyum sangat menawan yang akan membuatmu  berkesimpulan bahwa merekalah pejuang sejati; pejuang yang baru turun dari surga dengan dua belas bilah pedang malaikat untuk menghalau kebatilan tanpa kompromi, tidak seperti Tuhan dan Abraham yang menghabiskan banyak waktu bernegosiasi tentang upaya menyelamatkan Sodom dan Gomora karena sangat mengasihi kesepuluh orang baik yang ada di sana.

Apa yang tidak mungkin pada tahun ini? Satu-satunya yang tidak mungkin adalah bahwa kau akan hidup aman bersama keluargamu. Persis seperti kata patronmu yang hari ini berorasi di tepi-tepi jalan: "kita melawan kesewenang-wenangan tanpa melihat latar belakang. Lupakan indentitasmu sebagai minoritas. Kobarkan semangat kesetaraanmu sebagai warga negara tanpa kelas. Kebenaran tidak mengenal keluarga" tapi besoknya lagi  mereka berteriak di sudut-sudut kamar dengan cahaya lampu pelita: "kita wajib memilih sesuai latar belakang kita. Kita ini minoritas yang harus menjadi mayoritas. Kita hanya akan maju kalau memilih pemimpin berdasarkan suku dan marga yang sama".

Kita diperbudak oleh jargon, sementara latar depan kehidupan masing-masing sudah pasti akan menjadikannya usang. Kita meninggikan para pesilat lidah itu dengan segala puja-puji semu dari silsilah keluarga yang dibikin-bikin sambil menginjak keluarga yang pantasnya mendapat segala sembah itu. Kita mengorbankan kehangatan keluargasatu-satunya yang kita punyauntuk satu-satunya kebusukan yang dibawa ke dalam rumah: kebencian.

Sesungguhnya kita memilih pemimpin untuk memenangkan keluarga, karena itulah alasan segala upaya yang kita tempuh tanpa lelah.

Sekarang, lihatlah seisi rumahmu lalu katakan kepada tamu yang datang itu: ini roti awan, roti yang dibuat dengan bumbu cinta. Makan saja rotinya, jangan juga piringnya.

» Jeffrey Aryanto »

Selasa, 24 November 2020

Profesimu Bukan Sekedar Atribut

 

Atribut

Wisuda (dan pestanya) itu cuma ada dua tujuan: sebagai ajang pengumuman diri setelah bergelut dengan tumpukan materi dan pelatihan bertahun-tahun, dan sebagai penyuplai semangat untuk esok-lusa ketika berada di dunia riil. mestinya yang kedua ini serupa zat adiktif, bukannya sekedar suplemen -- meski demikian nyatanya.

Ada teman saya yang gayanya keren. Sehabis wisuda datanglah dia ke kampungnya dengan dada membusung dan kepala setegak gagak yang ingin mendeteksi bangkai. Setiap dua-tiga orang berkumpul dia pasti hadir. Tidak ada sesuatupun yang dibawanya di tangan untuk dibagikan karena memang semua sudah disediakan para pendengar. Ia danggap sebagai tamu di sini, di tanahnya sendiri. Ia datang saja sambil bersiul dengan tangan terbungkus saku (terkadang juga di pinggang). Semua yang hadir di situ pun tidak menuntut apa-apa (tidak berani, tepatnya). Ia turut menikmati saja sebagai bagian dari sebuah kezaliman yang lazim.

Setelah sekian menit berbasa-basi hingga menggapai fantasi layaknya mengunyah sekumpulan mushroom, ia mengubah posisi duduknya. Mengajak anak-anak sekolah yang sedari tadi hanya menenggak dan mengangguk bisu untuk mendekat  sebab ia akan berceramah. Membagi ilmu.

“Di bawah kita, di perut bumi ini, ada buaya yang berkoloni layaknya kita di bagian atas bumi ini. Mereka turut menjaga keseimbangan! Itulah alasannya kenapa kita menemukan batu berbentuk crocodile ketika mengais perut bumi demi mencari air”.

Semua mengangguk.

Tapi saya tahu ke mana arah pembicaraanya. Beberapa hari lalu ia, bersama beberapa orang pencari batu berharga, mengulik kerak bumi dan salah satu temuan mereka adalah sebentuk batu menyerupai buaya.

Mereka yang tua, dalam lingkaran itu, tidak pernah membayangkan kalau anak-anak yang bergelantungan di atas minibus setiap waktu di sana adalah para pemburu ijazah. Anak-anak sekolah yang ada dalam bilangan itupun saya yakin tidak pernah membayangkan kalau mahasiswa yang kerjanya cuma tiduran di kontrakan, selalu mengecek jadwal kondangan di kampung, dan lain sebagainya, akan mudah sekali menambah panjang namanya dengan dua-tiga huruf biasa yang dikeramatkan dengan seekor ayam merah. Yang mereka tahu adalah teman saya itu, anak kuliah yang kini tidak boleh dianggap enteng; harus disemat sebutan “Pak” dan tambahan lain di belakang namanya. Bagi mereka, itu bukan lagi sekedar atribut!

Esoknya ia – teman saya itu – melewatkan dua jam bangun paginya seperti biasa. Kesiangan. Buru-buru ia pergi tanpa mandi dan sarapan. Berdiri di pintu kelas:

“Anak-anak, catatan hari ini dimulai dari bab kelima, halaman 107 sampai halaman 116. Minggu depan ulangan bab ini”.

Esok dan seterusnya adalah libur resminya yang dieufimis sebagai fakultatif. Ia pergi, menunggu lagi hari di mana bab kelima itu akan dibuatkan angka-angkanya dalam selembar kertas mitigatif untuk diserahkan. Penuh resiko, tapi tak peduli!

Setelah itu dimulailah libur yang sesungguhnya bagi mereka yang doyan menggunakan tanggung jawabnya. Tapi dia selalu ada di mana-mana.

Tidak ada surat peringatan.

Tidak ada intimidasi.

Tidak ada antibodi,

bagai memungut Panta-Rhei bagi seekor bagal yang terlanjur punya insang.

#selamat_hari_guru

» Jeffrey Aryanto »


Senin, 23 November 2020

Mpanat Paku he Npin Nabala

 



Mpanat paku he npin nabala

Nâko: Yohanes Manhitu


Anin pah-pinan i lof ka nabeî fa makain

Ma nautus nabeî natból nokaskeken.

Es onnane, mpanat ho paku he npin

He ntanâ lalan neu bale mafnekan


Haef-haef ho paku onlê he nmaet

Fun minâ he okê aî anin namép.

Me lablaba he muheun mufanî

Ma mukín mane nâko anin in fún


Lalan fê namnaun ma anin nabala

Ma in naim piuta he nâmaet paku

Lê nasoin ko nâko meisökan ‘naek

Nbi lalan neu ho bale mafnekan


Mpanat ho paku he npin nabala

Masi anin humâ-humâ he nâmate

Neik fut amepat ma slutuf manenû,

Fun ala ho es paku in apanat alekot  


Yogyakarta, Funhâ [April] 2008  

=======================================

Jagalah pelita agar tetap menyala

Karya: Yohanes Manhitu


Angin dunia ini tak ‘kan bisa dihentikan

Dan puting beliung bisa muncul tiba-tiba.

Karena itu, jagalah pelitamu agar bernyala

Untuk menerangi jalan ke tempat terjanji


Berkali-kali pelitamu nyaris padam

Karena minyak ‘kan habis atau angin kencang.

Tapi segeralah mengisinya kembali

Dan lindungi pelitamu dari terpaan angin


Jalan masih panjang dan angin terus meniup

Dan ia tetap berusaha memadamkan pelita

Yang menyelamatkanmu dari gulita besar

Di jalan ke tempatmu yang terjanji


Jagalah pelitamu agar tetap menyala

Biarpun bermacam angin ingin memadamkannya

Dengan tiupan keras dan keributan yang hebat

Karena kau sajalah penjaga yang baik bagi pelitamu  

Yogyakarta, April 2008

Minggu, 22 November 2020

MPANAT HO 'MAUS



MPANAT HO ‘MAUS

Ho mûko me?

'Tebes hit anaolalan kit -- masi tuk-tukâ 

Hit atoin-meo kit masi snaske pal-palâ 

Me hit a-tmòen tôko pah i. Hit ka atoin taespanis fa.

Hit a-snaske es lê hit pahe. 

Hit uabe es lê uab metô. 


Masi tnao pah-pah

masi noenë skol neo skol

Masi tuis amasat namfafau

Masi naote ntea neno-tnanan aî neno-tunan

Amaste lo ala hit uabe.

Ka nabê mmoë njael laesnuün nbi neonämnemat.

Taneòkne namnes on tafin 'monek.


Mpanat,

fun nane hit a-'maus.


Atuis: Jefri Petrus

=====================

Jagalah hartamu


Dari mana asalmu?

Benar bahwa kita manusia petualang -- meski tak pernah jauh. 

Kita pendekar meski emosional.

Tapi kita lahir dari tanah ini. Kita bukan pendatang. 

Napas kita adalah tanah kita. 

Bahasa kita adalah bahasa Dawan.


Meski berkeliling dunia

Meski berguru ke berbagai sekolah

Meski banyak tulisan indah

Meski berjalan sampai ke langit maupun atas langit

Yang terindah tetaplah bahasa kita.

Jangan jadikan sejarah di kemudan hari.

Kehilangannya sama dengan kehilangan hidup


Jagalah,

sebab itu hartamu.


Penulis: Jefri Petrus.


Sebuah Cerita tentang Cinta



CERITA PENDEK TENTANG CERITA CINTA PENDEK

 

Hari itu ia dipanggil menghadap:

Halo, Gravida.

Saya belum, pak. Masih kecil.

 

Keesokan harinya ibunya menghadap:

Anakmu harus secepatnya diurus!

Tapi dia baru lima bulan, pak. Belum kelihatan perutnya.

Bagaimana dia bisa ikut ujian?


Di rumah saja, Pak. Jangan ragu, saya jamin kejujurannya!

___________

 

Bulan berikutnya dan berikutnya lagi ada yang menghadap tanpa takut:

Gravida, Bapak. Mohon penyesuaian jadwal belajarnya.

Tidak ada aturan seperti itu, paham!

Tapi kami punya hak, pak! Hak mendapat pendidikan dan hak berkeluarga!

 

Tahun berikutnya ada yang menghadap karena dipanggil:

Kamu harusnya tidak gagal, pak!

Saya tidak merasa begitu, pak!

Begitukah bapak mebebaskan diri?

Beginilah saya membebaskan bapak!

 

Lima menit kemudian percakapan itu diakhiri dengan penandatanganan surat pemecatan.

 

TAMAT

================== 

 

“The great aim of education is not knowledge but action”. (Spencer)

 

» Jeffrey Aryanto »

  

Sabtu, 21 November 2020

Menyerah

 



Menyerah

Pengantar: Ini tulisan lama beberapa tahun lalu. Sengaja saya unggah lagi sebagai pengingat.

Tentang para loser yang mendadak ngartis sekarang dengan jualan fitnah mereka, si Eggy ini mengingatkan saya akan sistem flag-to-flag yang ada dalam sirkus motoGP.

Dunia balap motoGP mengenal istilah flag-to-flag. Sebuah istilah yang dipakai sejak tahun 2005 hingga sekarang untuk membantu para rider masuk pitlane untuk mengganti motor (menggunakan motor kedua) ketika cuaca berubah di tengah balapan yang sedang berlangsung tanpa harus menunda balapan. Saya termasuk penikmat olahraga ini yang – jujur saja – paling tidak menyukai regulasi ini karena seringkali pembalap idola saya tidak cukup cekatan ketika melompat dari motor pertama ke motor kedua. Sepersekian detik waktu jadi berkurang untuk melanjutkan balapan. Maka ketika tahun ini pihak Dorna sedikit memodifikasi regulasi ini saya ikut bergembira karena akhirnya ada celah buat para pembalap yang kurang gesit untuk mengatur strategi. 

Flag-to-flag itu menyakitkan tapi juga menegangkan, seperti si Eggi yang sedang mengikuti sang guru mengganti motor di kota suci sana.  Sebuah tren baru yang tentu punya intensi tertentu. Kemarin ia meminta tidak perlu dipanggil polri untuk diambil keteranganya terkait Saracen. Hari ini ia menyepi untuk menyusun dengki. Baginya pemanggilan itu searti dengan undangan untuk berperang. Ada sakit yang tak terkira di waktu lalu karena hasrat yang tak kesampaian lalu ia – mereka – memutuskan mengganti motor, berharap akan ada takjub yang tak terkira begitu mereka muncul lagi nanti (tapi saya yakin persentasi nol persen!). Penonton pun harap-harap cemas: akankah ada setingan baru sekeluarnya mereka dari sana? Sabar saja. Tapi yang pasti jangan berharap mereka akan berubah laku, karena adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh? Mustahil yang buruk mendatangkan kebaikan. Mengikuti prinsip air, kebaikan – juga kejahatan – selalu berjalan mencari jalannya sendiri.

Beliau ini menolak diperiksa kepolisian dengan alasan keyakinan pribadi akan ketidakterlibatannya. Persis seperti tabiat kaumnya, mereka selalu meminta orang lain mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di depan pengadilan, tetapi mereka sendiri selalu ingin disebut sebagai korban kejam dari fitnah yang tidak perlu lagi butuh proses pengadilan. Gila kan? Lalu untuk apa ada instrumen hukum dalam sebuah sistem pemerintahan? Bukankah ia juga khatam hukum? Tapi rupanya teknik lama (mengajak simpati orang-orang – maaf – bodoh  yang memegang gadget pintar) masih diupayakan dengan harapan akan terus manjur. Memang masih akan ada orang-orang setia yang terus berdiri di samping mereka. Tapi itu tidak seberapa. Hanya ada tiga-empat orang sebagai mekanik untuk terus menyetel motor dengki itu: mengganti part motor, memegang motor agar si pembalap melompat, dan mengawasi pitlane untuk menuntunnya keluar pit. Tapi di luar sana racingline-nya sudah disesaki penonton yang tidak menginginkannya bergerilya dengan hasrat busuknya.

Lucu. Tapi juga aneh. Orang-orang itu selalu berteriak kasar dan terang-terangan menuntut perubahan. Perubahan sesuai imajinasi mereka, bukan sesuai hasrat orang-orang baik kebanyakan. Perubahan yang tidak akan pernah mengenyangkan kesombongan mereka. Perubahan utopis di tengah-tengah umat yang fakir nalar dan  menghamba pada mereka – orang-orang yang sok suci – yang tak kehabisan bulus. Maka jadilah candu agama itu. Menjadi sebuah pembenaran! Beruntunglah kita yang meletakkan akal dan iman sebagai akar yang ekual menuju ekuilibrium sosial, politik dan budaya.

Orang-orang itu pada awalnya pongah karena merasa tak akan tersentuh. Taktik mereka takkan terbaca lawan, kira-kira begitu pikir mereka. Lalu tiba-tiba sindikat itu terbongkar. Maka buyarlah semuanya. Flag-to-flag itu pada akhirnya seperti isyarat menyerah. Mereka hanya meminjam tanah suci untuk basa-basi kemudian membuat konpers bahwa perjuangan mereka belum berakhir. Mereka terlalu berani untuk menghasut ketenangan negeri ini tapi mereka juga terlalu malu untuk mengakui bahwa mereka juga manusia yang sesewaktu butuh kata menyerah untuk menyumbat ambisi mereka yang kelewat memalukan.

Itu ompong!

Semoga mereka menempati pitlane yang tidak ada motornya juga mekaniknya. Prodeo!

» Jeffrey Aryanto »

Senin, 16 November 2020

Jadilah Orang Baik

 


JADILAH ORANG BAIK

Selalu ada yang berharga dalam hidup ini. Keluarga, pekerjaan, persahabatan, perhiasan dan sebagainya adalah harta yang selalu menjadi alasan bagi kita untuk terus mawas diri. Tidak ada orang yang ingin kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidupnya demi alasan apapun, sekalipun kehilangan itu sendiri adalah sebuah keniscayaan dalam hidup. Meski begitu, kehilangan itu sendiri selalu menegaskan dua hal: kita tidak ditakdirkan untuk kekal sejak lahir.  Kita adalah perantau, pengembara yang hanya bisa terus bergerak dari satu gunung ke gunung berikutnya. Setiap singgahan akan melahirkan kesan dan setiap penolakan akan melahirkan kekuatan sekaligus kesadaran bahwa kita tidak benar-benar sendiri dalam perjalanan.

Pernahkah kamu menggengam pasir? Itu pelajaran kedua dari kehilangan. Kita wajib menjaga apa yang dianggap berharga karena itu bagian dari cinta, tetapi bebaskanlah dirimu dari bahaya kelekatan. Kelekatan itu distorsi. Kelekatan akan membuatmu eksklusif bagai di padang pasir. Kelekatan melahirkan ambisi, ambisi melahirkan benci, benci melahirkan dendam, dan dendam menutup semua pintu untuk cinta, maka lahirlah sebuah circle tak berujung.

Lalu apakah itu berarti kita membiarkan orang lain boleh mengabil harta yang patut dijaga? Tidak perlukah kita membalas orang yang ingin merampas kepunyaan kita? Tidak! Tidak ada tempat untuk balas dendam sebagaimana juga tidak ada tempat untuk berlaku kejam. Satu-satunya cara untuk menyudahi semuanya itu adalah menahan diri. Jadilah orang baik yang berusaha melawan kejahatan tanpa perlu menjadi jahat. Jangan berdiam diri di hadapan kejahatan. Lawanlah tapi dengan tidak menjadi orang jahat. Kejahatan tidak akan berhenti dengan sendirinya. Ia butuh tangan-tangan yang baik untuk menghentikannya.

Pertahankanlah apa yang patut dipertahankan, tetapi tetaplah berlaku baik sebagaimana adanya orang baik.

» Jeffrey Aryanto »

 

Selasa, 03 November 2020

Bagaimana Mengukur Kepuasan Pelanggan?

 Bagaimana Mengukur Kepuasan Pelanggan?

Menurut Kotler, et al., (1996) ada 4 indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk, yaitu melalui keluhan dan saran, ghost shopping, analisa mantan pelanggan, dan survey kepuasan pelanggan.

Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Melalui Keluhan & Saran



Keluhan maupun saran yang dapat disampaikan secara langsung oleh pelanggan akan sangat berharga bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan telah diberikan. Adapun media yang dapat digunakan untuk menampung keluhan dan saran para pembeli dapat berupa kotak saran yang dapat diletakkan pada tempat strategis, kartu saran yang dapat diisi langsung maupun dikirim melalui pos, ataupun melalui saluran telepon yang bebas pulsa.

Pada era digital sekarang ini, sebuah masukan atau saran untuk perusahaan bisa dilakukan lebih cepat dan ringkas melalui email ataupun melalui social media. Informasi yang diperoleh dari saran dan keluhan ini dapat dijadikan ide-ide baru dan masukkan yang berharga bagi perusahaan, sehingga perusahaan akan beraksi dengan tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

Selain mendapatkan kritik dan saran dari pelanggan, penanganan komplain juga bisa menjadi salah satu kepuasan pelanggan. Jika komplain diatasi dengan baik, pelanggan tentunya merasa senang dengan pelayanan dan tidak akan bosan dengan produk Anda.

2. Menyewa Jasa Ghost Shopping



Ghost Shopping adalah salah satu cara memperoleh gambaran kepuasan pelanggan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk menjadi atau bersikap sebagai pembeli atau pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing perusahaan. Kemudian mereka memberikan laporan mengenai kelebihan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka membeli dan mengonsumsi produk tersebut.

Selain itu, ghost shopper memiliki tugas untuk mengamati bagaimana cara perusahaan dan pesaing melayani permintaan pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan, dan menanggapi setiap keluhan pelanggan. Setelah itu perusahaan akan mengevaluasi semua temuan yang ada dan segera memperbaikinya. Biasanya peran ghost shopping ini dilakukan manager tanpa diketahui oleh anak buahnya, sehingga manager dapat mengamati sendiri bagaimana karyawannya menghadapi konsumen, sehingga dia juga dapat mengevaluasi kinerja si karyawan.

3. Analisis Mantan Pelanggan



Ketika perusahaan telah mendapati beberapa pelanggan yang telah beralih, bukan berarti ini adalah akhir dari sebuah hubungan bisnis. Perusahaan tetap bisa memanfaatkan hal ini sebagai peluang untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang tidak terpenuhi sehingga membuat mereka memutuskan untuk beralih pada pesaing usahanya.

Dalam indikator ini perusahaan seharusnya menelepon para pelanggan yang telah berhenti menjadi pembeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa pelanggan tersebut pindah atau berhenti agar dapat mengambil kebijakan atau penyempurnaan selanjutnya. Dengan begitu perusahaan dapat mencari solusi yang tepat agar pelanggan tersebut kembali membeli produk perusahaan kita lagi.

Perusahaan juga bisa memperbaiki kualitas produk jika mantan pelanggan merasa ada yang kurang nyaman terhadap produk Anda. Dari alasan tersebut, Anda bisa mengevaluasi produk Anda dan memperbaiki produk sehingga bisa menjadi produk yang lebih baik.

4. Survei Kepuasan Pelanggan



Survey kepuasan pelanggan, adalah hal paling umum yang paling banyak dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. Dalam melakukan survei ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh jawaban yang benar-benar akurat dan bermanfaat untuk mengetahui kepuasan pelanggan, berikut contoh kuesioner kepuasan pelanggan yang tepat :

– Hindari memberikan pertanyaan yang terlalu banyak, karena berpotensi menimbulkan kebosanan.

– Berikan arahan pertanyaan yang jelas, sehingga dapat dijawab secara jelas pula oleh konsumen.

– Jika memungkinkan, perusahaan bisa memberikan reward atau hadiah atas ketersediaan para pelanggan untuk mengisi survei tersebut.

– Pilihlah media paling efektif untuk melakukan survei, agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan beban pengeluaran yang besar bagi perusahaan.

Kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting dalam setiap bisnis. Dengan pelanggan yang puas, Anda tentunya akan memiliki pelanggan yang loyal dan terus membeli produk Anda. Dengan begini, penjualan produk akan terus naik dan keuntungan bisnis Anda akan semakin besar. Melayani pelanggan dengan baik merupakan hal yang penting. 4 indikator di atas dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Sesuaikan dengan jenis bisnis dan pelanggan Anda agar lebih mudah dilaksanakan.

Senin, 02 November 2020

Tips Agar Pelanggan Anda Tetap Setia

 


Tips Agar Pelanggan Anda Tetap Setia


Terjun ke dunia bisnis memang tak mudah. Harus siap dengan untung-rugi, kritik pelanggan, dan kompetitor. Sesama kompetitor akan ada pertarungan memperebutkan pelanggan. Anda tentu ingin pelanggan anda bertahan di toko anda, bukan? Ingin pelanggan anda datang kembali lagi dan lagi? Ada caranya! Ingin tahu? Yuk, simak sampai habis artikel berikut ini.

Before & after sales

Memanjakan pelanggan tidak hanya sebelum dan pada saat transaksi saja. Setelah deal dan pembelian, anda juga harus melakukan tindakan after sales, seperti menanyakan kepuasan pelanggan, menanyakan saran, dan menerima kritik. After sales juga dapat dilakukan dengan memberikan katalog produk, tujuannya tak lain agar mereka tahu barang lain yang anda jual, lalu memutuskan untuk datang kembali ke toko anda.

Pemberian garansi juga akan meningkatkan trust pelanggan loh, mengapa? Itu artinya, pelanggan percaya bahwa toko anda hanya memberikan barang dan perawatan yang terbaik. Jangan lupa untuk menawarkan kartu member kepada pelanggan, tujuannya agar brand/toko anda menempati top of mind pelanggan sehingga mereka memiliki alasan untuk datang lagi.

Follow up pelanggan

Melakukan follow up kepada pelanggan harus didahului dengan persiapan, yakni memahami kebutuhan pelanggan dengan melihat database. Teliti kebutuhan mereka menurut data demografis seperti jenis kelamin dan usia. Dari data ini anda dapat memperkirakan hal apa saja yang mereka butuhkan.

Misalnya, pelanggan merupakan seorang wanita usia 20-30 tahun, maka anda dapat menawarkan pakaian, make up, tas dan sejenisnya. Follow up dapat dilakukan dengan cara email marketing, pesan singkat (SMS), dan telemarketing atau telepon. Grab your customer! Gunakan media-media yang sering mereka gunakan untuk meningkatkan awareness mereka. Seperti melalui media iklan dan gadget yang dibawa sehari-hari.

Buat konten yang bertarget (targeted content)

Brand atau produk anda sudah memiliki website? Jika belum, buatlah sekarang juga. Mengapa brand Anda harus memiliki website? Karena website memiliki fungsi sebagai portal informasi tentang produk anda. Anda dapat mengatur konten website sesuai keinginan anda, termasuk untuk membuat pelanggan datang lagi dan lagi.

Tipsnya, buatlah konten artikel atau promo untuk target market tertentu. Misalnya, diskon spesial untuk produk ibu hamil, membuat artikel tips memasak yang ditargetkan untuk ibu rumah tangga, hingga tips mix and match pakaian untuk usia remaja, dan sebagainya. Jika target anda umum, tak perlu khawatir, buatlah konten yang berbeda-beda setiap waktu. Jika pekan ini spesial untuk anak-anak dan remaja, maka di pekan berikutnya giliran konten untuk usia produktif atau pekerja.

Siapkan konten-konten edukatif

Mengapa harus konten edukatif? Siapa yang harus diberi edukasi? Edukasi di sini maksudnya adalah sesuatu untuk meningkatkan brand awareness dan brand knowledge calon pelanggan. Buat hal-hal positif seperti kegunaan dan manfaat yang didapat dari produk sejenis produk anda. Yakinkan bahwa pelanggan membutuhkan dan harus memilikinya. Tumbuhkan rasa ingin tahu dan minat beli pelanggan dari konten-konten edukatif tersebut.

Cross-sell

Cross-sell sebenernya lebih dekat dengan hard selling. Pembeli yang telah memilih suatu produk akan ditawarkan barang lain sebagai pelengkap barang yang sudah ada. Singkatnya, pelanggan akan diajak untuk membeli lagi dan lagi di toko yang sama. Misalnya orang tersebut membeli burger, sebelum transaksi berakhir, tawarkan produk lain seperti kentang atau minuman.

Cara ini jitu untuk meningkatkan penjual dan membuat para pelanggan datang lagi. Sebab, mereka merasa bahwa penjual sangat memahami keinginannya.

Upsell

Jika cross-sell menawarkan barang lain sebagai penunjang, maka upsell adalah kegiatan menawarkan peningkatan barang yang sama. Barang yang ditawarkan adalah versi lebih upgrade dari barang yang sudah dibeli, misalnya dari kualitas atau kuantitas. Seorang pelanggan sudah lama memiliki akun hosting, maka anda dapat menawarkan kapasitas hosting yang lebih besar atau yang lebih upgrade.

Marketing 3.0

Dalam dunia marketing dikenal istilah marketing 3.0. Seperti yang kita tahu, marketing adalah sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan produk. Marketing 3.0 hadir untuk menyempurnakan pendahulunya yakni marketing 1.0 yang hanya konsentrasi pada produk & benefit, dan marketing 2.0 yang lebih mengutamakan bagaimana cara sebuah produk dijual (how you sell it).

Marketing 3.0 mementingkan human spirit yang menjual nilai (value). Di sini yang lebih penting adalah nilai-nilai positif dan kejujuran, daripada cara penjualan dan kualitas produk.

Masa telah berubah, pelanggan kini tak lagi raja, tapi teman. Keberhasilan penjualan harus dilakukan dengan usaha keras dan waktu yang lama, tidak instan. Sebagai marketing, anda sebaiknya meningkatkan human spirit anda seperti ikut bergaul dan bersosialisasi dengan pelanggan.

Pahami karakter, persona, dan minatnya untuk anda gunakan sebagai insight. Sebagai contoh, perusahaan kopi terbaik tidak hanya gencar melakukan promosi produk secara hard selling, namun juga melakukan kegiatan kemanusiaan. Perusahaan kopi tersebut memberdayakan kepala keluarga di daerah terpencil sebagi penyambung hidup. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari penjualan akan disumbangkan kepada petani-petani kopi tersebut. Hal inilah yang kini banyak diterapkan sebagai kampanye marketing.

Testimoni

Banyak yang menyarankan untuk mengajak salah satu public figure untuk memberikan testimoni. Hmm, hal itu dilakukan untuk menarik pelanggan baru. Jika tujuannya mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membuat mereka datang kembali, maka ajak mereka untuk berikan testimoni.

Manjakan mereka yang setia

Lebih mempertahankan yang setia daripada harus mencari lagi yang baru. Eh, ini bicarain apa sih? Maksudnya, akan 10 kali jauh lebih mudah mempertahankan pelanggan yang sudah ada dibandingkan harus mencari pelanggan baru. Pelanggan yang sudah mengenal brand kita hanya perlu diberikan servis terbaik untuk mempertahankan kesetiaan dan loyalitasnya.

Curahkan konsentrasi anda untuk maintain mereka sebaik mungkin agar tidak kecewa dan kabur ke kompetitor. Dekati mereka secara personal, artinya pahami needs and wants mereka. Buat mereka merasa bahwa anda sedang berusaha mewujudkan sesuatu yang mereka inginkan.


PEGUMUMAN KELULUSAN SISWA  SMA NEGERI MIOMAFFO TENGAH  TAHUN AJARAN 2021/2022 Informasi ini disampaikan kepada seluruh siswa Kelas XII SMAN ...