Cari Blog Ini

Selasa, 27 Oktober 2020

Familiaris Consortio


Familiaris Consortio 

Ad Gentes


Ad Gentes 

Dei Verbum


Dei Verbum 

Evangelii Nuntiandi


Evangelii Nuntiandi 

Critical Eleven


Critical Eleven 

Mahatma Gandhi


Mahatma Gandhi 

100 Tokoh yang Mengubah Indonesia


100 Tokoh yang Mengubah Indonesia 

Filosofi Kopi


Filosofi Kopi 

Kepingan Supernova


Kepingan Supernova 

Melipat Jarak


Melipat Jarak 

Partai Politik, Pemilihan Umum dan Ketimpangan Sosial


Partai Politik, Pemilihan Umum dan Ketimpangan Sosial 

Ngenest


Ngetawain Hidup ala Ernest 

Mati Ketawa ala Reformasi


Mati Ketawa ala Reformasi 

KBBI


Kamus Besar Bahasa Indonesia 

You Are Mine


You Are Mine 

Virgin


Virgin 

Not My Fault


Not My Fault 

My Bad Boy Senior


My Bad Boy Senior 

Marcello Dikejar Cinta


Marcello Dikejar Cinta 

Jodoh Untuk Mas Pras


Jodoh Untuk Mas Pras 

I Choose You


I Choose You 

Goodbye

 


Goodbye

Cintai Aku Hingga Senja Usai


Cintai Aku Hingga Senja Usai

Minggu, 25 Oktober 2020

Galeri Pelatihan Video Pembelajaran

SOSIALISASI RUMAH BELAJAR DAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN 

Ini adalah beberapa foto keseruan kami dalam kegiatan Sosialisasi Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran di SMAK Sta. Filomena Mena, Kaubele.


Mereka ini adalah guru-guru muda yang memiliki antusiasme sangat tinggi akan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Sekalipun masih "berada dalam kegelapan", mereka tidak menutup pintu pencarian akan pengetahuan dan perkembangan pengetahuan. 


Kepala sekolahnya luar biasa. Meski baru menjabat sebagai kepala sekolah -- dan terutama menjadi kepala sekolah di sebuah sekolah yang baru didirikan -- beliau memiliki hasrat yang sangat tinggi dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi sekolah ini ke depan. Saya ingat pertemuan kami yang begitu singkat di suatu siang di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara. Tanpa banyak tawar-menawar, beliau langsung meminta kesediaan saya untuk membantu teman-teman guru di sekolahnya meningkatkan skill dalam hal kecakapan Information Technology (IT). Apa yang bisa saya lakukan selain menerima tawaran ini? Nothing! Selain karena saya seorang Sahabat Rumah Belajar, saya juga punya passion yang cukup besar akan IT dan kerinduan yang sangat mendalam untuk "membawa" teman-teman guru di sini menjadi guru yang tidak terasing dengan kemajuan teknologi. Maka berangkatlah saya ke sana dengan gairah yang membara.


https://youtu.be/Bt6qyknKFIM 

Dua  hari pelatihan rasanya tidak cukup. Masih ada materi yang belum tersentuh, tapi pada akhirnya semangat itu harus dibatasi juga hehe.... Tetap semangat ya teman-teman. Teruslah berkreasi. Saya siap membantu jika masih ada yang ingin bertanya mengenai "sisa" pelatihan kita. Ciaoooo......


Oh iya, satu hal yang saya sesali, dua hari itu juga ternyata tidak cukup untuk - setidaknya - menghafal nama teman-teman guru yang mengikuti pelatihan 😜 

Seriusnya pake banget sih. Makanya kelupaan hehe........

Mengenalkan Rumah Belajar KEMDIKBUD





MANGENALKAN RUMAH BELAJAR KEMDIKBUD

Oleh Jefri A. Petrus, S.Fil

(Sahabat Rumah Belajar Kabupaten TTU, Provinsi NTT [2018-2020])

 

Disampaikan pada Tatap Muka Sosialisasi Rumah Belajar

di SMAK Sta. Filomena Mena, Kec. Biboki Moenleu, Kab. TTU, Prov. NTT,

Tanggal 16 – 17 Oktober 2020

 

Apa Itu Portal Rumah Belajar?

Portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. Kunjungi http://belajar.kemdikbud.go.id/


 

FITUR-FITUR RUMAH BELAJAR KEMDIKBUD (http://belajar.kemdikbud.go.id/)

1. Sumber Belajar : https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/

Fitur yang menyajikan materi ajar bagi siswa dan guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara terstruktur dengan tampilan yang menarik dalam bentuk gambar, video, animasi, simulasi, evaluasi, dan permainan. Berisi materi pembelajaran dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.



2. Laboratorium Maya : https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/

Fitur simulasi praktikum laboratorium yang ada disajikan secara interaktif dan menarik, dikemas bersama lembar kerja siswa dan teori praktikum.


3. Kelas Maya : https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/ 

Sebuah Learning Management System (LMS) yang memungkinkan guru untuk membuat kelas daringnya masing-masing untuk mendukung pembelajaran di kelas maupun luar kelas. Dengan fitur ini, guru dapat memberikan bahan ajar yang dapat diakses dan dibagikan oleh siswa dalam bentuk digital kapan saja dan di mana saja.



4. Bank Soal: https://banksoal.belajar.kemdikbud.go.id/


Fitur kumpulan soal dan materi evaluasi siswa yang dikelompokkan berdasarkan topik ajar. Tersedia juga berbagai akses soal latihan, ulangan, dan ujian.

 5. Fitur Pendukung

a)        Peta Budaya : https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/


 

b)        Buku Sekolah Elektronik: https://bse.belajar.kemdikbud.go.id/


c)        Wahana Jelajah Luar Angkasa: http://wwt.belajar.kemdikbud.go.id/


d)        Ragam Bahasa dan Sastra: https://belajar.kemdikbud.go.id/BahasaSastra


e)         Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan: http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/


f)         Game Edukasi : https://belajar.kemdikbud.go.id/EduGame



Sekian dan Terimakasih 


TAKUT

 


TAKUT

Beberapa hari belakangan ini viral permintaan maaf dengan meterai enam ribu. Entah siapa penggagasnya tapi yang jelas ini merupakan hal baru dalam menyelesaiakan sebuah persoalan. Alih-alih membawa  kesalahpahaman-kesalahpahaman yang ada untuk diselesaikan secara mufakat, mereka – para “penemu” ide kocak tersebut – malah menciptakan trend yang benar-benar baru. Meterai yang sejatiya (setahu saya) adalah sebagai alat pembuktian mengenai sebuah perbuatan, kenyataan ataupun keadaan yang bersifat perdata sekarang kok malah dibawah ke ranah pidana. Ada-ada saja.

Tapi pertanyaan utama saya sesungguhnya adalah kenapa sampai ada inisiatif menggunakan meterai dalam membuat sebuah surat permintaan maaf? Kurang yakinkah mereka akan keabsahan surat yang dibuat? Tidak cukupkah sebuah ungkapan verbal mencukupkan keinginan yang terlmpau suci sekalipun? Ataukah justru ada ketakutan akut dari dalam hati mereka terhadap keyakinan yang mereka banggakan itu? Tidak ada yang tahu selain Tuhan dan – tentu saja – mereka sendiri. Tapi kalau boleh menebak, saya memilih kemungkinan kedua.

Takut itu normal. Manusia – seberani apapun dia – selalu ada keniscayaan akan rasa takut yang terbawa sejak lahir. Tidak ada satu manusiapun yang mampu melarikan diri dari perasaan itu. Rasa takut itu tidak diskriminatif. Tidak pandang status sosial dan sebagainya. Pengelolaan emosi yang baik sajalah yang sering menarik rasa takut itu KE DALAM diri sehingga membuat keberanian itu muncul ke permukaan.

Jika menggunakan teori Edward T. Hall tentang keterkaitan antara jarak dalam memahami bahasa tubuh seseorang, seharusnya ketakutan-ketakutan semacam itu hanya boleh terjadi ketika mereka berusaha menjaga teritorinya yang terusik. Menjaga wilayah intimnya yang tidak boleh dimasuki orang lain. Tapi itupun mengisyaratkan bahwa yang dijaga itu adalah memang benar-benar PATUT dijaga, bukan TERPAKSA patut dijaga (hanya karena ingin terlihat bagai pejuang yang mengimpikan gelar santo, misalnya). Karena jika “penjagaan” itu dipaksakan maka masuklah mereka dalam kategori inferior karena menggunakan ruang sosial untuk menjaga jarak dengan menolak kehadiran orang lain. Salah kamar, istilah lainnya.

Ibarat meja berkaki empat, kita butuh keberanian untuk melawan ketidakbenaran. Kita butuh solidaritas untuk membungkam kesewenangan. Kita butuh komitmen untuk merawat keberagaman. Dan kita butuh hati untuk menopang pikiran yang kacau karena kepintaran yang setengah-setengah. Tanpa itu semua kita hanya akan menjadi generasi penikmat sinetron.

Tanpa sadar meterai itu berbicara banyak kepada kita tentang siapa mereka. Mereka sedang menjual diri secara terbuka tentang rasa takut mereka yang tak terkelola secara baik.

» Jefri Aryanto »

I'm Sorry, Nina


I'm Sorry, Nina

Kitab Hukum Kanonik


Kitab Hukum Kanonik

Christ, Muhammad, and I

Christ, Muhammad, and I

Sabtu, 24 Oktober 2020

Gadis Minimarket


Gadis Minimarket

Autobiografi Valentino Rossi46


Biografi Valentino Rossi

BIAKI WATERFALL




BIAKI WATERFALL





Pernah ke sini? JIka belum, nikmatilah foto-foto dan cerita berikut ini ... 😃😃😃

Nama tempat ini adalah Biaki. Air Terjun Biaki. Terletak di Desa Naekake B. Sebuah tempat rekreasi yang belum banyak diketahui publik. Wajar, karena letaknya cukup jauh dari pusat kota. Akses ke tempat ini pun sangat sulit, selain karena jalannya yang belum beraspal, juga lokasinya sedikit jauh dari pemukiman warga. Tapi bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke sini, jangan takut sebab ada bapak-bapak tentara yang siap menjaga dan mengayomi. 😁


kelebihan dari tempat ini adalah tempatnya yang masih asli/belum tersentuh keramaian dan polusi, penduduknya ramah, view-nya keren, dan air terjunnya sendiri memiliki beberapa tingkat/undakan. Sekitar 4 tingkatan. Dan yang paling menarik dari air terjun ini adalah setiap tingkatan memiliki palungnya sendiri yang mana kedalamannya masing-masing tidak/belum terdeteksi sama sekali. menurut cerita, Bapak-bapak tentara yang tinggal tidak jauh dari tempat ini sudah mencoba menyelam untuk mengukur kedalaman palung ini tetapi mereka sendiri menyerah.Beum berhasil, katanya. Ya, maklum, bapak-bapak tentara ini hanya menyelam seadanya saja. Tanpa alat bantu sama sekali.

Yang sedang mencari lokasi pemotretan untuk prewedding, saya rekomendasikan tempat ini. Tapi saran saya, datanglah dengan membawa bekal makanan secukupnya dan tenda agar bisa menginap. Tidak akan cukup waktu untuk menikmati view yang ada dan juga mendapatkan hasil foto yang bagus kalau datangnya cuma sehari atau beberapa jam. 


Perjalanan ke tempat ini memang membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam dari ibu kota kabupaten. harus melewati jalanan yang belum beraspal dan menyeberangi sungai yang belum dijembatani. Tetapi pandangan mata kita akan dimanjakan dengan indahnya rumput dan pepohonan tua sepanjang jalan. Terlebih pada saat musim hujan tiba. 


Inilah beberapa foto yang berhasil membekukan keindahan tempat ini dalam perjalanan sya bersama teman-teman guru dari SMP SATAP Oemasi, Kabupaten TTU. 





PEGUMUMAN KELULUSAN SISWA  SMA NEGERI MIOMAFFO TENGAH  TAHUN AJARAN 2021/2022 Informasi ini disampaikan kepada seluruh siswa Kelas XII SMAN ...